Kamis, 06 November 2014

cita-citaku menjadi guru

sejak SD entah mengapa kalau ditanya apa cita-citanya pasti aku jawab aku ingin jadi guru., saat itu aku hanya berpikir ingin menjadi guru karena melihat guru saat mengajar aku ingin menjadi seperti mereka di depan kelas mengajar, menyenangkan. hal itu aku ceritakan pada ayahku, aku memanggil ayahku dengan sebutan Aba,  "ba kalau nanti aku besar nanti aku kepengen banget jadi guru, bisa ga yaah ba?" aku bertanya seperti itu karena aku tahu kondisi keluargaku saat itu kehidupan yang sangat sederhana apa adanya aba hanya punya usaha wartel dan aku berpikir mungkin aku tak bisa seperti mereka yang begitu gampang memperoleh keinginannya. tapi aba menjawab " iya luli pasti bisa, aba percaya itu, nanti aba kuliahin di sebrang sana", kebetulan depan wartel ada sekolah swata untuk guru. aku bahagia saat itu dan aku terus semangat untuk sekolah hingga yang paling aku ingat aku selalu di panggil si rengking sama aba karena saat itu aku selalu dapet rangking meski bukan rengking satu tapi aba selalu memanggil seperti itu.

waktu bergulir begitu cepat hingga akhirnya aku duduk di bangku SMP, aku masih semangat untuk medapatkan prestasi, kehidupan keluarga kami masih sama seperti itu tapi aku sangat bahagia selalu bersama mereka umi, aba dan kakakku. karena sungguh benar kebahagian bukannya hanya berasal dari materi semata tapi ada yang tak dapat di nilai dari itu yaitu keluarga yang lengkap dan bahagia.
tapi apa daya semua kebagahigian itu hilang tiba-tiba abaku meninggal dunia.
tapi aku tak boleh terpuruk dengan keadaan hingga akhirnya aku bangkit dan sekarang umurku 19 tahun aku sedang kuliah disalah satu PTN  untuk menjadi guru inilah adalah salah satu jembatan aku menuju cita-citaku
aku harus semangat ini semua untuk mereka orang tuaku dan untuk merubah anak-anak penerus bangsa calon anak didikku nanti
semangat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar